Wednesday, January 30, 2008

Sendiri

Tak seorang pun di dunia ini mengerti
Kalimat yang kuucap
Dengan bahasaku
Bahkan saat aku mencoba menggunakan bahasa mereka
Tetap tak pernah mereka mengerti
Dan aku hanya bisa menangis
Tak tahu dengan cara apalagi aku akan membuat mereka mengerti kalimatku

Saat aku tak lagi bisa mengendalikan dunia
Saat aku melihat bolaku terlepas dari genggaman
Saat aku tak mampu menuliskan sebuah kisah mengesankan pada skenario hidupku
Dengan penaku sendiri
Saat aku tak kuasa menentukan jalan mana yang harus kulalui
Untuk sampai ke taman firdaus yang dibangun untukku
Bahkan membayangkannya pun aku tak bisa
Sementara aku hanya bisa menangis
Atas segala ketidakberdayaanku

Aku memang manusia sombong
Yang tak mau mengaku kalah dalam pertarungan ini
Yang tidak sabar menunggu waktu lebih lama untuk membuat naskah yang jauh lebih menarik dengan segala lika-likunya
Yang terlampau cepat merasa lelah berjalan di lorong panjang, gelap, dan berliku menuju istana
Dan hanya mau melewati jalan pintas lebar beraspal yang tak mungkin ditemui
Yang merasa bisa menghalau topan dalam kesendirian
Sementara tubuhku tak lebih besar dari setitik debu
Yang tak rela melihat manusia lain memegang batangan emas
Sedangkan aku hanya mengantongi bijih besi
Yang hanya ingin dimengerti dan didengar
Sementara tak pernah mau mengerti dan mendengar kata-kata mereka
Yang selalu merasa miskin diantara harta yang menggunung
Aku hanya bisa menangis

Sedangkan aku tak pernah menyadari
Inilah cara Tuhan mencintaiku
Inilah cara mereka menunjukkan kasih sayangnya padaku
Inilah cara dunia mendewasakanku
Bahwa kegelapan akan menghapus rasa takutku
Bahwa jalan berbatu akan mengajariku untuk berlari tanpa terjatuh
Bahwa angin akan menunjukkan cara menguatkan tubuh rapuhku
Bahwa hujan akan menghapus air mataku
Dan aku benar-benar menangis

Wednesday, January 2, 2008

Hepi Nyu Yii

Tak terasa setahun sudah berlalu sejak saya menikmati pesta kembang api di alun-alun Magetan pada pergantian tahun 2007 lalu. Banyak hal yang mempengaruhi hidup saya selama satu tahun saya melewatinya. mulai dari magang di Metro TV Surabaya yang sedikit banyak membuka mata saya akan kehidupan kaum pers, plus membuat saya kembali melirik profesi reporter yang sekian lama saya pendam. Lalu skripsi yang menyedot hampir seluruh energi dan pikiran, serta mengajarkan bagaimana menjadi seorang pemberani. Berani mencoba hal baru. Berani bertanggungjawab. Berani nyleneh. Juga berani melek sendirian di tengah malam.

Lulus, dan lolos dari jeratan duo macan penguji skripsi saya, adalah salah satu titik balik kehidupan saya tahun lalu. Semua berubah. Mulai dari pola pikir hingga pola tidur. Sebenarnya untuk hal yang saya sebut terakhir, sejak proses pengerjaan skripsi memang sudah berubah total. Terutama 2 bulan terakhir. Ditambah lagi pekerjaan*, serta suara cempreng si kurus**. Benar-benar mengganggu kehidupan malam saya bersama guter (guling tercinta)***.

Tapi di tahun 2008 ini, pantaslah saya menginginkan hal yang lebih:
  1. Mendapatkan pekerjaan baru secepat mungkin. Meski masih ada dilema dalam diri saya, sebab orang tua yang ingin anaknya jadi seperti orang kantoran biasa yang tunduk pada aturan sementara sang anak yang ndablek dan menginginkan pekerjaan yang bisa membawanya keliling dunia, tapi keinginan saya tetap bulat. Saya ingin segera mandiri dan tak lagi menjadi beban orang tua, negara, dan agama. Selain itu pinginnya saya bisa bagi-bagi angpao (lagi) pada keponakan yang jumlahnya kian banyak saja, juga cucu-cucu saya. Maklum, meski terbilang masih muda, saya sudah dipanggil oma oleh beberapa anggota keluarga. (Hhhh..)
  2. Pergi menemui kawan-kawan lama saya di Makassar.... dengan syarat, harus gratis! Untuk hal yang satu ini, saya memang sedikit terobsesi. Bahkan saya punya angan-angan untuk bersuamikan orang Makassar, jadi saya bisa tinggal di sana. Wakakakakak... Sayangnya para biro jodoh saya di sana belum menemukan satu yang tepat, padahal foto-foto sudah disebar. heuheuheu...
  3. Menikah. Meski menurut perhitungan logis yang sudah saya lakukan bertahun-tahun yang lalu bahwasanya secara mental, spiritual, maupun material saya baru siap menikah setahun setelah bekerja, dimana itu berarti kemungkinan saya baru akan menikah tahun 2009 nanti dikarenakan sampai tahun ini saya belum bekerja, saya tak pernah putus asa untuk tetap menyimpan keinginan menikah di usia 23. It means, this year I have to get marry. Saya tidak ingin dipanggil nenek oleh teman-teman anak-anak saya ketika saya mengantarkan mereka ke TK kelak. "Eh kamu diantar nenekmu ya?Wah cantik banget ya nenekmu?Arggh.. what a nightmare. Tetap tidak membangakan meski mereka mengatakan saya cantik. Singkatnya ingin hidup happily ever after dengan lelaki yang akan menjadi partner saya berpetualang menghadapi dunia. (heuheuheu.....)

Yah.. meski sedikit terlambat,,

SeLAmaT tAHun bARu..
sEMogA Allah seNAntIAsa mELimPAhkaN rAHmat kEPAda kiTA uMAt yANG seLALu MencINtaI-Nya

Amien..


*)Saya sempat bekerja sebagai seorang reporter yang mengharuskan saya untuk selalu pulang malam dan tidur lewat tengah malam
**)Kurus adalah sejenis nama orang aneh yang memandang saya dengan kacamata aneh juga. Dia selalu mengatakan saya gendut, padahal ...bahkan tukang pom bensin yang tidak kenal pun mengatakan saya lansing. Tapi kata-kata kurus tidak akan menyurutkan keistiqamahan saya untuk makan dengan porsi berlebih.
***)Guter adalah guling jelek nan kusut tapi sangat empuk dan selalu menemani tidur saya. Saya tetap mencintainya meski teman-teman saya mencemooh kondisinya.