Siapa bilang aku tangguh?
Aku hanya tak ingin saja, jika dunia menertawakanku.
Siapa bilang aku tegar?
Air mata ini saja yang terlalu takut menampakkan wujudnya dihadapan mereka.
Siapa bilang aku sabar?
Hey… aku hanya berharap semua terjadi pada waktunya.
Siapa bilang aku tabah?
Tahukah kau, tubuhku ini tak punya cukup keberanian untuk menjalankan semua perintah otak.
Siapa bilang aku pengertian?
Asal kau tahu, tak banyak perbendaharaan kata yang kupunya, hingga aku tak tahu kalimat amarah apalagi yang harus ku ucap.
Siapa bilang aku adalah sang pengejar cita-cita?
Sadarkah kalian, bahwa dunia ini berputar bak gasing, sementara aku hanya terlanjur terjebak di kerumunan orang yang berlari mengejarnya.
Siapa bilang aku pintar?
Sesungguhnya kalian tak pernah sadar bahwa kata-kataku ini hanya bualan.
Beberapa berkata aku menawan?
Mata mereka terbatas, tak bisa menembus dalamnya lautan, dan hati yang terkubur didalamnya.
Orang juga bilang, aku peduli masalah mereka.?
Sini kuberitahu kau, aku ini tak punya apa-apa untuk membalas budi. Tak ingin aku mendengar mereka mengatakanku tak tahu diri.
Aku muak. Andai mereka tahu kata-kata mereka tak kan membawaku ke sorga.
Jadi beginilah aku
Seorang manusia biasa, yang munafik.
Percayalah..!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Nice poem.. proses menuju penerimaan diri.. tapi jangan lupa untuk memaafkan diri yah..
ReplyDeleteHuhh,,,, (bkn kata umpatan, tp lbh tepatnya kelelahan memahami kata2mu :)
ReplyDeleteHidup ini adalah melangkah dlm tingkat2 kedewasaan, tdk ada manusia yg benar2 dewasa. Karena setiap saat dy belajar dan itu akan menambah kedewasaannya.
Satu orang yg bagiku paling dewasa: Rasulullah Muhammad SAW.
Mari kita belajar dewasa sobat!! :)
cool...ini adalah contoh orang yang tidak lupa daratan. Tidak mudah 'besar kepala' dengan pandangan orang....
ReplyDeleteingat daratan sih iya...tapi masih ingat temannya ngga....