Sunday, September 16, 2007

Awalku


Awal memang tidak pernah mudah. Seingat saya, itu adalah kata-kata yang dilontarkan seorang trainer outbond kepada kami, di Cikole, Lembang Februari lalu. Saat itu ada beberapa orang dari kami tidak memiliki keberanian untuk mencoba games yang berhubungan dengan ketinggian. Pak Roni, nama trainer itu, berusaha memberi semangat dan membakar keberanian kami.
Entah mengapa sampai sekarang kata-kata Pak Roni, tidak pernah lepas dari ingatan saya. Setiap kali saya mencoba hal baru yang tidak menyenangkan, hati saya selalu berkata, “awal tidak pernah mudah,”. Namun saya yakin ada hal besar menanti jika saya bersabar melakukannya. Dengan syarat yang saya lakukan tidak menyimpang dari ajaran agama dan norma.

Seperti saat ini. saya sedang memulai kehidupan baru saya. Hidup di kota besar. Lepas dari kampus. Sedang menggeliat keluar dari dari ketergantungan kepada orang tua. Mencoba berdiri sendiri. Terlebih selama ini, orang tua saya tidak pernah membiarkan saya untuk benar-benar hidup sendiri.

Namun saya tahu, awal memang tidak pernah mudah. Mencoba meniti karir di bidang jurnalistik. Dengan kemampuan menulis yang pas-pasan, kiranya tak pantas kalau meminta kompensasi terlampau besar. Saya sangat sadar itu.
Namun saya tahu, bahwa awal tidak pernah mudah. Semua orang pasti melaluinya. Hukum alam lah yang akhirnya berbicara. Siapa yang bisa bertahan hidup, dialah yang menjadi pemenangnya. Dan saya tahu, saya akan jadi pemenangnya.

Karena saya tahu, awal tidak pernah mudah. Sekarang tinggal bagaimana saya menjalankannya. Menikmatinya. Menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Terlalu cepat jika saya mengatakan tidak bisa. Sebab saya tahu saya bisa.

Ingatan saya berputar cepat. Di akhir kata-katanya, Pak Roni mengucapkan, “Finish what you,ve started”. Seketika, kalimat itu memecut hati saya. Kala itu saya belum menyelesaikan skripsi. Masih jauh bahkan. Belum ada separuh yang tuntas saya kerjakan, padahal deadline penyerahan skripsi tinggal empat bulan lagi.

Kalimat itu pula yang selalu memberikan suntikan energi bagi saya. Sampai-sampai saya menuliskannya dalam halaman pembatas skripsi saya yang menjadi pajangan sebulan ini. sebuah ungkapan yang ternyata sangat manjur melecutkan semangat saya.
Hanya berharap, kalimat itu akan dapat mengobarkan kembali sisa-sisa semangat Bahwa I will finish what I’ve started.

2 comments:

  1. Jeng, sekitar 7 tahun lalu, di satu majalah sekolah, aku pernah nulis tajuk dengan kalimat pembuka : All the begining are difficult....huehehehehehe....(sory ya, aku lg narsis nih...mumet cari ide ga dapet2)

    ReplyDelete
  2. hahaha,, lama buanget mbakk,kenangan pas di Mahardika yak..
    wah gak kerasa uda mulai tua niy, SMA uda 7 tahun yang lalu..

    ReplyDelete